nyasar di ibukota, ketemu glen fredly aku kembali ke tanah abang...
sebenernya sih malas benar aku untuk bercerita hal ini... tapi si dina yang konyol itu yang memaksa aku untuk menceritakannya....
baiklah... begini ceritanya...
senja itu dari rumah boim selepas menghabiskan libur 2 hari dari pekerjaan, pulanglah aku menuju kostan... jarak dari rumah boim di komplek dki katanya tak terlalu jauh menuju kostanku di pejompongan.. tapi, entahlah... aku juga tak terlalu paham benar itu... maklum, sebagai penghuni gelap ibukota aku belum paham benar wilayah ibukota... bahkan letak kostan pun sengaja aku cari yg dekat benar kostan. ya selain hemat dan bisa bangun siang, tentu saja untuk mengatasi masalah "keruangan" yang payah itu...
lanjut ke soal perjalanan pulang dari rumah boim....
akhir kata, untuk memudahkan perjalanan... akhirnya boim mengantarkan ku untuk naek mikrolet no 11. "kenapa ga number 5 aja? biar kaya MAMBO no.5 (???????)", sahutku tak penting... "alah..., pokoknya naek aja. tar minta turun di slipi... dari slipi jalan deket ke kostan lu...", ujar si boim yang kesal atas joke tak penting itu seraya melaju meninggalkanku di sebelah sopir mikrolet berwarna biru yang cukup subur utk ukuran sopir...
akhirnya naiklah aku pada mikrolet yg mirip ambulans di jawa itu dan duduk didepan... sebab jika dibelakang takut dibilang pasien juga... sambil bertanya,
"slipi bang?"
"heh", jawab si abang malas...
naiklah... dan menantikan si abang bilang, "slipi de..." sebagai pertanda aku turun dan berlalu ke kostan...
entah mengapa sore itu terasa lelah sekali dan ngantuk... terlebih karena ikan goreng sisa makan siang yang nempel dimata membuat kelopak berat dan ingin tidur... dan hal ini dipertegas dengan pemandangan senja yang jingga tak biasa tepat didepan ambulans yang kutumpangi ini. suasana menjadi hangat... menambah cantik suasana per"ngantuk"an sore itu...
"dek..." sahut si abang...
"mo kemana? dah tanah abang nih..."
what??! sial tertidur gw... dan slipi terlewat... sial....
turunlah si pemuda tersesat itu terminal yang dari cerita kawannya di bandung jika terminal ini di jakarta adalah salah satu terminal yang menyeramkan.... "jangan naya tujuan ke orang", ujarnya mengingatkan..
"sial, tersesat tepat di tempat yang tidak tepat!", gerutuku dalam hati sambil berlalu jalan entah kemana....
berjalan lah terus dengan harapan keluar dari terminal yang gelap dan banyak orang2 yang menyeramkan...
hingga tibalah si lelaki tampan itu tanpa terduga di JALAN GAJAH MADA... what??? dimana lagi ini?
tapi untunglah dari sini intuisinya mulai berjalan normal.... dan karena suasana mulai aga netral bertanyalah dia pada kumpulan tukang ngamen yang pasti biasa turun naik bis....
"bang, mo nanya... kalo mo ke daerah benhil pake apa ya?"
"nyeberang aja... tar naek bis yang ke benhill ada... tapi tunggu aja agak jarang bang..."
"oya, makasih..."
menyeberanglah si malang itu tepat di depan carefour -- yup! dijembatan penyeberangan yang panjang dan jauh aduhai-- untuk mengejar mimpinya sampai dikostan segera... bukan apa2, tapi sepertinya perut ini mencari toilet tercepat dan terdekat...
ada bis nih...
"benhil bang?"
"ayo, kemana?"
"benhill!"
"ayo..."
"bendungan hilir"
"belakang bang! liat nomor bis nya dong!"
sial....
hingga 5 bis berlalu... jawabannya masih saja kurang lebih sama, curiga salah lagi....
hingga waktu 20 menit berlalu percuma...
nah ini bisnya beda nih....
"benhill bang?"
"benhil? ayao!"
sip! akhirnya dapet juga...
katanya naek bis ini menuju benhil adalah memutar... kita bakal masuk dulu terminal senen yang katanya macet.... tapi tak apalah, yang penting sampei benhill... dari sini tinggal pake pake bemo ke pejompongan...
terminal senen... ternyata memang macet.... dan sulit benar buat bis mayasari bhakti yang segede gaban masuk kesana.... dan tebaklah apa yang terjadi setelah berhasil masuk teminal....
si kernet bertanya, "bang mo ke benhill?"
pertanda kurang baik...
"pindah depan bang... kita ngetem dulu"
sial!
akhirnya dengan langkah gontai si pria tampan yang gelisah dan dirundung duka ini mengikuti si kernet menuju sebuah bus KOSONG... what? kosong... sial kuadrat!
ringkas kata... setelah saya menghabiskan 1 bundel koran barulah bis pengganti ini melaju menuju pemberhentian jalan selanjutnya di benhill... alhamdulillah... akhirnya jalan bendungan hilir itu terlihat manis di ujung mata lengkap dengan kumpulan bemo2 cantik yang melambai diterminal bayangan ini mengajak saya untuk menaikinya.... "pejompongan bang?" tanyaku memastikan "ayo bang... langsung"
dan bemo pun melaju setelah cukup penumpang....
"belok ada?" tanya pengemudi bemo pada tiga org penumpang didalam yang salah satunya adalah aku...
"lurus bang!" sahut wanita agak gemuk yang dapat kupastikan tengah bermasalah dengan kekasihnya..
intuisiku mulai gamang.... sebab seharusnya perjalanan tak sejauh ini...
peristiwa selanjutnya saya sajikan dalam sebuah dialog...
pengemudi bemo: kemana bang?
pemuda tampan: pejompongan...
pengemudi bemo: pejompongan?? harusnya tadi bilang belok... itu udah kelewat jauh mas... kita udah di tanah abang
pemuda tampan: apa? tanah abang lagi?????
pengemudi bemo yg mirip glen fredly itu tersenyum nyengir menampakkan gigi putihnya.... nyengir...
sial...
