welcome itu selamat datang
di blog anggawedhaswhara
untuk mengunjungi websitenya,
silahkan scan QR-Code berikut

whatyourart

enter itu masuk

Tuesday, January 27, 2009

Catatan 3: Dican dan Sepasang iPod Canggih.

:buat Dican, adik kecilku

Dican punya iPod baru. Dibelikan ayahnya dari kawasan elektronika Glodok di Jakarta. Warnanya merah hati, seperti warna baju yang dikenakan ayahnya sewaktu membeli iPod merah hati itu. Tombol-tombolnya putih. Sisanya kabel berwarna putih yang membuat penampakannya menjadi manis dan elegan. Bahkan seorang Bill Gates pun tak akan mampu membelinya.

Saking senangnya, Dican pun ingin berbagi kebahagiaan dengan Anto kekasih barunya yang hobi berpakaian kuning. Akhirnya dibelilah sebuah iPod yang sama, yang bahkan Bill Gates pun tak sanggup membelinya. Maka, genaplah satu pasang iPod merah muda dimiliki Dican.

Satu miliknya yang adalah pembelian ayahnya, satu lagi untuk kekasih Dican yang selalu berbaju kuning yang adalah pembelian Dican seorang.

****

Senja itu warnanya abu-abu, dengan membawa kotak berisi iPod merah hati Dican pergi menuju rumah Anto yang berbaju kuning. Terlihat bayangan Dican dengan latar matahari yang perlahan tenggelam ditelan bumi.

Romantis benar senja itu.

Anto sedang memotong tanaman pagar didepan rumahnya. Sekonyong-konyong Dican datang.

"Aa, aku punya hadiah buat aa.."

"Hai Dican, apakabar? sudah darimana?"

"Ini a, aku punya kejutan buat aa"

"Apa can?, aku sudah tahu perihal kening lebarmu itu..."

"Ah, si aa mah! bukan itu. aku punya hadiah buat aa"

"Hadiah apa Tarang* ku?"

"Ini a, buka saja..."


Anto yang berbaju kuning itu diam saja saat membuka hadiahnya. Tak ada rona bahagia atau sedikit pun rasa terimakasih.

Lalu Dican pun bertanya, "Kenapa a? aa ga suka?"

"Aa marah? kenapa a? jawab a? jawab?"

"Kamu tahu apa warna kesukaanku?"

"Kuning a.."

"Terus kenapa kamu belikan warna merah hati ini?"

"Biar sama a.."

"Tapi aku ga suka. Nih kamu ambil lagi, ga usah kasih-kasih lagi aku hadiah"

"Aa..........."

Lagu putus cinta mendayu.

Tapi Dican tidak menangis.


****

Diberikannya iPod merah hati itu pada ayahnya. Alang kepalang bahagianya si ayah. Bahagia tak terperikan.

Akhirnya Dican sekarang memiliki iPod yang sama dengan ayahnya. iPod canggih berwarna merah hati yang bahkan Bill Gates pun tak sanggup membelinya.

Memang, malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya**.




Slipi, 27 Januari 2009 | 00:04
anggawedhaswhara


catatan:
* bahasa sunda=kening
** saya berterimakasih pada Dewi Lestari atas kalimat ini.

LUDAH AMERIKA - Hujan Band



Song: Ludah Amerika - Hujan Band
Edited: anggawedhaswhara
video source: Youtube.com

Saturday, January 24, 2009

FOOD FOR RESISTANCE!

Mendapat e-mail dari sahabat lama saya, Ferial Afif. Seorang performer artist yang kini bermukim di Jogja. mengundang saya untuk turut serta dalam Asian Youth Imagination 2, yang akan mengundang beberapa seniman muda pelaku performans di Asia yang mayoritas kelahiran tahun 80an. Dilaksanakan pada 28 Februari - 11 Maret 2008 di Jogja Gallery.

Akhirnya saya harus mengirimkan Konsep Karya dan menjawab beberapa pertanyaan seperti berikut,

Deskripsi mengenai kamu secara pribadi/personal (10 baris)?
Saya lahir dan dibesarkan di Bandung sejak tanggal 15 Januari 1983. Menyelesaikan pendidikan pada program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Unpad. Saya adalah seorang performer artist yang aktif mempresentasikan karya perfomance art sejak tahun 2003. Sejak menyelesaikan kuliah pada awal tahun 2007, saya mulai intens untuk mengangkat isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan, dunia pertanian, revolusi hijau, dan politik pangan dalam karya-karya performance art saya dengan kesadaran “hutang profesi”. Terlahir dalam keluarga yang “nyantri” , adalah sebuah tantangan bagi saya karena aktifitas kesenian yang saya lakukan sering dianggap “aneh” oleh keluarga. Namun hal itu yang akhirnya membuat saya banyak belajar bagaimana mendekatkan seni dan masyarakat dan akhirnya memikirkan cara bagaimana seni yang saya buat menjadi “mudah” bagi orang-orang.

Sejarah singkat sampai akhirnya mengikuti/melakukan performans (10 baris)?
Awal ketertarikan saya pada kesenian dimulai sejak bergabung dengan Teater Ah SMU Negeri 1 Bandung pada tahun 1998. Bosan dan jenuh bermain teater “konvensional”, pada tahun 2003 saya memastikan diri untuk menjadi seorang performance artist setelah turut serta dalam Bandung Performance Art Festival #2, lalu terpilih untuk berpartisipasi pada 2nd IAPAO Meeting . Karya performance art saya pernah di presentasikan di Bandung, Garut, Jakarta, Jogjakarta dan Malang baik di ruang public, kampus maupun di ruang kesenian. Tahun 2006 saya terpilih sebagai seniman yang mempresentasikan karyanya di Bandung New Emergence Volume 1. Pada tahun 2007 saya di undang untuk mempresentasikan karya performance art di Notthatbalai Art Festival, Kuala Lumpur. Sejak menyelesaikan kuliah pada awal tahun 2007, saya mulai intens untuk mengangkat isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan, dunia pertanian, revolusi hijau, dan politik pangan dalam karya-karya performance art saya dengan kesadaran “hutang profesi”. Terakhir mempresentasikan karyanya pada 2nd Jatiwangi Arts Festival – International Performance Art in Residence, Agustus 2008.

Siapa yang menjadi inspirasi kamu dalam hidup?
STEVE JOBS dan para petani

Konsep dan rencana karya
Judul : FOOD FOR RESISTANCE
Konsep : Mari makan dan melawan!

Plot :
1. Arena berbentuk seperti dapur. Saya sudah siap dengan perlengkapan masak dan bahan2 makanan.
2. Lalu saya akan sedikit bercerita tentang bahan2 makanan yang akan saya olah ini darimana asalnya.
3. Sembari bercerita tentang bahan2 makanan itu saya akan membuat bentukan-bentukan serupa senjata untuk kemudian di foto masing-masingnya.
4. Bentukan-bentukan itu kemudian saya olah menjadi makanan siap santap untuk kemudian di santap bersama-sama audience.
5. Selesai!

Material :
1. Seperangkat kompor gas pembagian pemerintah.
2. Wajan, pisau, dan alat masak penunjangnya.
3. Bahan2 makanan dari sortiran hypermarket serupa Carefour, Giant, dll
4. Rice Cooker
5. Meja
6. Daun pisang



begitulah akhirnya saya mengirimkan kebutuhan-kebutuhan yang dimintanya. Semoga saya diberi kesempatan untuk mempresentasikan karya saya dalam event tersebut. Insyaallah...

Wednesday, January 21, 2009

AKU MENJELAGA

aku menjelaga jingga
ada apa dengan senja yang menguning itu?

gelisah memampat pada aroma tubuhmu yang aduhai
kapan mendendangkan lagi lagu rindu?

aku
jelagaku

membakar sisa senja yang buram


BK39, 22 januari 2009 | 17:21
anggawedhaswhara

Saturday, January 10, 2009

Diplomasi Munafik ala Yahudi Mengungkap Fakta Hubungan AS-Israel

Diplomasi Munafik ala Yahudi
Mengungkap Fakta Hubungan AS-Israel

Paul Findley
(mantan anggota Kongres AS)

* * *


KLAIM-KLAIM ISRAEL ATAS PALESTINA

Israel mendasarkan klaim-klaimnya untuk mendirikan sebuah negara di Palestina atas tiga sumber utama: warisan Perjanjian Lama dari Kitab Injil, [1] Deklarasi Balfour yang diumumkan Inggris Raya pada 1917, dan pembagian Palestina menjadi negara Arab dan negara Yahudi yang direkomendasikan oleh Majelis Umum PBB pada 1947.


OMONG KOSONG

" Atas dasar hak alamiah dan hak kesejarahan kita... dengan ini [kami] memproklamasikan berdirinya sebuah Negara Yahudi di Tanah Israel-Negara Israel ." --Deklarasi Kemerdekaan Israel, 1948 [2]

FAKTA

Menurut sejarah, bangsa Yahudi bukanlah penduduk pertama Palestina, pun mereka tidak memerintah di sana selama masa pemerintahan bangsa-bangsa lain. Para ahli arkeologi modern kini secara umum sepakat bahwa bangsa Mesir dan bangsa Kanaan telah mendiami Palestina sejak masa-masa paling kuno yang dapat dicatat, sekitar 3000 SM hingga sekitar 1700 SM. [3][4] Komisi King-Crane AS menyimpulkan pada 1919 bahwa suatu klaim "yang didasarkan atas pendudukan pada masa dua ribu tahun yang lalu tidak dapat dipertimbangkan secara serius." [5] Selanjutnya datanglah penguasa-penguasa lain seperti bangsa-bangsa Hyokos, Hittit, dan Filistin. Periode pemerintahan Yahudi baru dimulai pada 1020 SM dan berlangsung hingga 587 SM. Orang-orang Israel kemudian diserbu oleh bangsa-bangsa Assyria, Babylonia, Yunani, Mesir, dan Syria hingga Hebrew Maccabeans meraih kembali sebagian kendali pemerintahan pada 164 SM. Tetapi, pada 63 SM Kekaisaran Romawi menaklukkan Jerusalem dan pada 70 M menghancurkan Kuil Kedua dan menyebarkan orang-orang Yahudi ke negeri-negeri lain. Ringkasnya, bangsa Yahudi kuno menguasai Palestina atau sebagian besar darinya selama kurang dari enam ratus tahun dalam kurun waktu lima ribu tahun sejarah Palestina yang dapat dicatat --lebih singkat dibanding bangsa-bangsa Kanaan, Mesir, Muslim, atau Romawi.

Pada 14 Mei 1948, sekitar tiga puluh tujuh orang menghadiri pertemuan Tel Aviv di mana kemerdekaan Israel dinyatakan sebagai "hak alamiah dan historis." Namun para kritikus menuduh bahwa aksi mereka tidak mempunyai kekuatan yang mengikat dalam hukum internasional sebab mereka tidak mewakili mayoritas penduduk pada waktu itu. Sesungguhnya, hanya satu orang di antara mereka yang dilahirkan di Palestina; tiga puluh lima orang berasal dari Eropa dan seorang dari Yaman. Tegas sarjana Palestina Issa Nakhleh: "Minoritas Yahudi tidak berhak untuk menyatakan kemerdekaan suatu negara di atas wilayah yang dimiliki oleh bangsa Arab Palestina." [6]

OMONG KOSONG

" 'Sertifikat kelahiran' internasional Israel disahkan oleh janji dalam Kitab Injil ." --AIPAC,[*)] 1992 [7]

FAKTA

Klaim-klaim tentang dukungan ilahiah atas ambisi-ambisi kesukuan maupun kebangsaan sangat lazim ditemukan di masa kuno. Bangsa-bangsa Sumeria, Mesir, Yunani, dan Romawi semuanya menyitir wahyu-wahyu ilahi untuk penaklukan-penaklukan mereka. Sebagaimana dicatat oleh ahli sejarah Frank Epp: "Setiap fenomena dan proses kehidupan dianggap sebagai hasil campur tangan dewa atau dewa-dewa... bahwa sebuah negeri yang baik telah dijanjikan kepada bangsa yang lebih baik oleh dewa-dewa yang lebih tinggi." [8] Tidak ada pengadilan atau badan dunia di masa sekarang ini yang akan menganggap sah suatu hak pemilikan yang didasarkan atas klaim yang dinyatakan berasal dari Tuhan. [9] Bahkan bagi mereka yang mengartikan restu Injil secara harfiah sebagai restu dari Tuhan, para ahli Injil seperti Dr. Dewey Beegle dari Wesley Theological Seminary menyatakan bahwa bangsa Yahudi kuno tidak berhasil mematuhi perintah-perintah Tuhan dan karenanya kehilangan janji itu. [10]

OMONG KOSONG

" Hak [bangsa Yahudi untuk melakukan restorasi nasional di Palestina] diakui oleh Deklarasi Balfour ." --Deklarasi Kemerdekaan Israel, 1948 [11]

FAKTA

Deklarasi Balfour secara sengaja tidak mendukung pendirian suatu bangsa Yahudi. Deklarasi itu termuat dalam sebuah surat yang dikirimkan oleh Menteri Luar Negeri Inggris Arthur James Balfour kepada Lord Rothschild, presiden Federasi Zionis Inggris, pada 2 November 1917. Deklarasi itu telah disetujui oleh kabinet Inggris dan dikatakan: "Pemerintah menyetujui didirikannya sebuah tanah air bagi bangsa Yahudi di Palestina, dan berusaha sebaik-baiknya untuk melancarkan pencapaian tujuan ini, setelah dipahami secara jelas bahwa tidak akan dilakukan sesuatu yang dapat merugikan hak-hak sipil dan hak-hak keagamaan komunitas non-Yahudi yang ada di Palestina, atau hak-hak dan status politik yang dinikmati oleh bangsa Yahudi di setiap negeri lain." [12] Pada 1939 British White Paper secara khusus menyatakan bahwa Inggris "tidak bermaksud mengubah Palestina menjadi sebuah Negara Yahudi yang bertentangan dengan kehendak penduduk Arab di negeri itu." [13]

OMONG KOSONG

" [Palestina adalah] tanah air tanpa rakyat bagi rakyat [Yahudi) yang tidak bertanah air ." --Israel Zangwill, Zionis senior, c. 1897 [14]

FAKTA

Ketika Deklarasi Balfour diumumkan pada 1917 ada kira-kira 600.000 orang Arab di Palestina dan kira-kira 60.000 orang Yahudi. [15] Lebih dari tiga puluh tahun selanjutnya rasio itu menyempit ketika imigrasi Yahudi bertambah, terutama akibat adanya kebijaksanaan anti-Semit Adolf Hitler. Namun, menjelang akhir 1947 ketika PBB berencana untuk membagi Palestina, bangsa Arab masih merupakan penduduk mayoritas, dengan jumlah orang Yahudi mencapai hanya sepertiganya --608.225 orang Yahudi berbanding 1.237.332 orang Arab. [16] [17] Ketika Max Nordau, seorang Zionis senior dan sahabat Zangwill, mengetahui pada 1897 bahwa ada penduduk asli Arab di Palestina, dia berseru: "Aku tidak tahu itu! Kita tengah melakukan suatu kezaliman!"

Penduduk Palestina bukan hanya sudah ada di sana, mereka bahkan telah menjadi masyarakat mapan yang diakui oleh bangsa-bangsa Arab lainnya sebagai "bangsa Palestina." Bangsa itu terdiri atas golongan-golongan intelektual dan profesional terhormat, organisasi-organisasi politik, dengan ekonomi agraria yang tengah tumbuh dan berkembang menjadi cikal bakal industri modern. [18] Kata ilmuwan John Quigley: "Penduduk Arab telah mapan selama beratus-ratus tahun. Tidak ada migrasi masuk yang berarti dalam abad kesembilan belas." [19]

OMONG KOSONG

" Atas dasar... resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan ini [kami] memproklamasikan berdirinya sebuah Negara Yahudi di Tanah Israel --Negara Israel ." --Deklarasi Kemerdekaan Israel, 1948 [20]

FAKTA

Hanya karena tekanan kuat dari pemerintahan Truman sajalah maka Rencana Pembagian PBB diluluskan oleh Majelis Umum pada 29 November 1947, dengan perolehan suara 33 lawan 13 dan dengan 10 abstain dan 1 absen. Di antara bangsa-bangsa yang mengalah pada tekanan AS adalah Prancis, Ethiopia, Haiti, Liberia, Luksemburg, Paraguay, dan Filipina. [21] Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Sumner Welles menulis: "Melalui perintah langsung dari Gedung Putih setiap bentuk tekanan, langsung maupun tak langsung, dibawa untuk disampaikan oleh para pejabat Amerika kepada negara-negara di luar dunia Muslim yang diketahui belum menentukan sikap atau menentang pembagian itu. Para wakil dan perantara dikerahkan oleh Gedung Putih untuk memastikan bahwa suara mayoritas akan terus dipertahankan." [22]

Rencana pembagian, yang dinamakan Resolusi 181, membagi Palestina antara "negara-negara Arab dan Yahudi yang merdeka dan Rezim Internasional Istimewa untuk Kota Jerusalem." [23][24] Namun Majelis Umum, tidak seperti Dewan Keamanan, tidak mempunyai kuasa lebih dari membuat rekomendasi. Ia tidak dapat mendesakkan rekomendasi-rekomendasinya, pun rekomendasi-rekomendasi itu tidak mengikat secara hukum kecuali untuk masalah-masalah internal PBB. [25] Calon Menteri Luar Negeri Israel Moshe Sharett mengatakan bahwa resolusi itu mempunyai "kekuatan mengikat," dan Deklarasi Kemerdekaan Israel mengutipnya tiga kali sebagai dasar kebenaran yang sah bagi berdirinya negara itu.

Bangsa Palestina, yang memang berhak, menolak rencana pembagian itu sebab rencana tersebut memberikan pada bangsa Yahudi lebih dari separuh Palestina, meskipun dalam kenyataannya mereka itu hanyalah sepertiga penduduk dan hanya memiliki 6,59 persen tanah. [26] Di samping itu, bangsa Palestina berkeras bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak mempunyai hak yang sah untuk merekomendasikan pembagian jika mayoritas penduduk Palestina menantangnya. Sekalipun demikian, dengan menolak pembagian tidak berarti bangsa Palestina menolak klaim mereka sendiri sebagai suatu bangsa merdeka. Yang mereka tentang adalah negara Yahudi yang didirikan di atas tanah Palestina, bukan hak orang-orang Yahudi sebagai suatu bangsa.

Pemimpin Yahudi David Ben-Gurion menasihati para koleganya untuk menerima pembagian itu sebab, katanya pada mereka, "dalam sejarah tidak pernah ada suatu persetujuan final --baik yang berkaitan dengan rezim, dengan perbatasan-perbatasan, dan dengan persetujuan-persetujuan internasional." [27]

Salah seorang perintis Zionis besar, Nahum Goldmann, mengungkapkan sikap pragmatis dengan cara berbeda: "Tidak ada harapan bagi sebuah negara Yahudi yang harus menghadapi 50 tahun lagi untuk berjuang melawan musuh-musuh Arab." [28]

OMONG KOSONG

" Aslinya Palestina mencakup Yordania ." Ariel Sharon, Menteri Perdagangan Israel, 1989 [29]

FAKTA

Dalam sejarah panjang Imperium Islam/Usmaniah, Palestina tidak pernah berdiri sebagai suatu unit geopolitik atau administratif yang terpisah. Ketika daerah di Laut Tengah bagian timur antara Lebanon dan Mesir diambil alih oleh Inggris Raya dari Turki pada akhir Perang Dunia I, bagian-bagian tertentu dari apa yang disebut Palestina berada di bawah wilayah administrasi Beirut sementara Jerusalem menjadi sanjak, sebuah distrik otonom. [30] Daerah di sebelah timur sungai Yordan --Transyordan-- adalah, dalam kata-kata sarjana Universitas Tel Aviv Aaron Klieman, "sesungguhnya merupakan terra nullius di bawah kekuasaan bangsa Turki dan dibiarkan tanpa kepastian dalam pembagian Imperium Usmaniah." [31]

Dalam memulai mandat di Palestina atas nama Liga Bangsa-bangsa pada 1922, Inggris mendapatkan Palestina dan Transyordan ke arah timur hingga Mesopotamia, yang menjadi Irak. Sekarang wilayah yang sama berarti mencakup Israel, Yordania, Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Jerusalem. Pada Desember 1922, Inggris menyatakan pengakuannya atas "eksistensi suatu Pemerintahan konstitusional yang merdeka di Transyordan." Dan pada 1928 dinyatakan secara khusus bahwa Palestina adalah daerah di sebelah barat sungai Yordan. [32] Hanya di Palestina sajalah Inggris beranggapan bahwa janjinya dalam Deklarasi Balfour dapat diterapkan untuk membantu mendirikan suatu tanah air Yahudi.

Catatan kaki:

1 Lihat, misalnya, Kitab Kejadian 15:18, 'Pada hari itu Tuhan membuat perjanjian dengan Ibrahim melalui firman, 'Untuk keturunanmu Aku berikan tanah ini, dari sungai Mesir hingga sungai besar, sungai Efrat.'"

2 Ben-Gurion, Israel, 80. Teks deklarasi itu dicetak kembali di hlm. 79-81.

3 Bright, A History of Israel, 17-18. Lihat juga Nakhleh, Encyclopedia of the Palestine Problem, 953-70.

4 Epp, Whose land is Palestine?, 39-40. Juga lihat The New Oxford Annotated Bible, 1549-50; Beatty, Arab and Jew in the Land of Canaan, 85.

5 Grose, Israel in the Mind of America, 88-89. Kutipan-kutipan dari laporan Komisi King-Crane terdapat dalam Khalidi, From Haven to Conquest, 213-18, dan Laqueur dan Rubin, The Israel-Arab Reader, 34-42.

6 Nakhleh, Encyclopedia of the Palestine Problem, 4.

*) AIPAC adalah American Israel Public Affairs Committe, lobi utama yang mendukung Israel di Amerika Serikat

7 Bard dan Himelfarb, Myths and Facts, 1.

8 Epp, Whose Land Is Palestine?, 38, 41.

9 Guillaume, Zionists and the Bible, 25-30, dicetak ulang dalam Khalidi, From Haven to Conquest. Lihat juga Nakhleh, Encyclopedia of the Palestine Problem, 953-70.

10 Dewey Beegle, wawancara dengan penulis, 12 Januari 1984.

11 Ben-Gurion, Israel, 80.

12 Sanders, The High Walls of Jerusalem, 612-13.

13 Sachar, A History of Israel, 222.

14 Dikutip dalam Elon, The Israelis, 149.

15 Palestine: Blue Book, 1937 (Jerusalem: Government Printer, 1937), dikutip dalam Epp, Whose Land Is Palestine?, 144. Lihat juga Khalidi, From Haven to Conquest, Lampiran 1.

16 Perserikatan Bangsa-Bangsa, laporan subkomite kepada Komite Khusus untuk Palestina, A/AC al/32, dicetak ulang dalam Khalidi, From Haven to Conquest, 675.

17 Sachar, A History of Israel,163.

18 Said et al., "A Profile of the Palestinian People," dalam Said dan Hitchens, Blaming the Victimis,135-37.

19 Quigley, Palestine and Israel, 73. Lihat juga Khalidi, Before Their Diaspora; Nakhleh, Encyclopedia of the Palestine Problem, terutama Bab 1 dan Bab 2.

20 Ben-Gurion, Israel, 80.

21 Sheldon L. Richman, "'Ancient History': U.S. Conduct in the Middle East since World War II and the Folly of intervention," pamflet Cato Institute, 16 Agustus 1991.

22 Welles, We Need Not Fail, dikutip dalam ibid. Lihat juga Muhammad Zafrulla Khan, "Thanksgiving Day at Lake Success, November 17, 1947;" Carlos P. Romulo, "The Philippines Changes Its Vote;" dan Kermit Roosevelt, "The Partition of Palestine: A Lesson in Pressure Politics," semuanya dalam Khalidi, From Haven to Conquest, 709-22, 723-26, 727-30, secara berturut- turut.

23 Teks Resolusi 181 (II) terdapat dalam Tomeh, United Nations Resolutions on Palestine and the Arab-Israeli Conflict, 1: 4-14.

24 Mallison dan Mallison, The Palestine Problem in International Law and World Order, 171.

25 Quigley, Palestine and Israel, 47.

26 Cattan, Palestine, the Arabs, and Israel, 29; John Ruedy, "Dinamics of Land Alienation," dalam Abu-Lughod, Transformation of Palestine, 125, 134; Said, The Question of Palestine, 98.

27 David Ben-Gurion, War Diaries, dikutip dalam Flapan, The Birth of Israel, 13.

28 Findley, They Dare to Speak Out, 273.

29 Sharon, Warrior, 246.

30 Ibrahim Abu-Lughod, "Territorially-based Nationalism and the Politics of Negation" dalam Said dan Hitchens, Blaming the Victims, 195.

31 Klieman, Foundations of British Policy in the Arab World, 68.

32 Ibid., 234-35. Lihat juga Fromkin, A Peace to End All Peace, 560.

Diplomasi Munafik ala Yahudi - Mengungkap Fakta Hubungan AS-Israel oleh Paul Findley Judul Asli: Deliberate Deceptions: Facing the Facts about the U.S. - Israeli Relationship by Paul Findley Terbitan Lawrence Hill Brooks, Brooklyn, New York 1993 Penterjemah: Rahmani Astuti, Penyunting: Yuliani L. Penerbit Mizan, Jln. Yodkali No. 16, Bandung 40124 Cetakan 1, Dzulhijjah 1415/Mei 1995 Telp.(022) 700931 Fax.(022) 707038

Friday, January 09, 2009

obrolan dengan Al-Ustadz Hilal Ramadhan...

Al Mukarom: bukankah itu yang diajarkan rasulullah? menasihati tidak di depan umum...
7:20pmHilal: ini kan zaman high tech dong
7:21pmAl Mukarom: alah... tidak konstekstual itu hightech2an...
7:21pmHilal: semua lini bisa dimanfaatkan sepanjang itu tdk diharamkan
heheh... rada kapitalis atauh meh keren
7:21pmAl Mukarom: si kehed tehh! bener eta mah... ngan soal menasihati didepan publik itu yang harus lebih hati2... afwan...
7:22pmHilal: betul... harus nyar'i lebih tepatnya mah
7:22pmAl Mukarom: bener ray... hal ini yang saya maksud.. mudah2an antum memahami sikap ana..
7:23pmHilal: btwi coba lihat statemen terakhir andri, dia sudah mulai terbuka
dia memang mengakui pemahaman Islamnya masih kurang. peluang da'wah dung,sok tah anyeuna bagian antum,
7:24pmAl Mukarom: tapi coba antum berempati sebagai andri... berapa besar gengsi yang dia jatuhkan untuk menulis hal itu... antum tahu sendiri andri...
7:24pmHilal: secara pribadi wehhh, heheh
tapi sy menghargai kebesaran hatinya
ketika tdk tahu dia mengakuinya
itu ciri orang yg berjiwa besar dung
7:25pmAl Mukarom: saya pun sangat menghargai itu... alangkah lebih okenya kalo antum secara pribadi menulis di wallnya soal hal ini... sekalian minta maaf kalo ada yang membuat dia tersinggung... itu lebih elegan...
7:26pmHilal: memang sy juga akan memberikan closing statemen dung
7:26pmAl Mukarom: jiga ente gelut jeung jelema terus meunang, tapi geus kitu musuhna ku ente diobatan... kitu kira2...
7:28pmHilal: btw keur dimana antum
7:44pmAl Mukarom: ana dikantor ustadz...
8:00pmAl Mukarom:ray... obrolan kita saya upload di blog saya ya?
menarik nih kayanya...
8:08pmHilal: sori tadi nganter si Ilham.. mo pulang ke bdg dia
8:10pmHilal: haha... silakan saja dung klo lah ada sedikit kebaikan yg bisa diambil
8:22pmAl Mukarom: insyaallah... ini judulnya tentang bagaimana menasihati secara syar'i..
hehehe...

Friday, January 02, 2009

Lelaki Itu Bernama Armand

Saya tak akan melupakan peristiwa ini dalam catatan akhir tahun 2008 saya..
Alkisah, saya berjalan-jalan ke BragaCitywalk dengan niatan hangout dan nonton film di 21 di sana.. peristiwa kedatangan dan kegiatan disana berjalan sebagaimana mestinya tanpa kurang satu apapun. Namun sepulangnya darisana ada yang menarik. Marilah saya ceritakan.

Seperti seharusnya motor parkir disana saya mengambil lantai B3 sebagai tempat parkir, artinya saya memarkir kendaraan dilantai terbawah gedung itu. Begitu usai saya membayar jasa parkir, saya mendapati motor saya tersendat2 seperti tanda habis bensin. Betul saja, jarum penunjuk menunjuk huruf E, damn! habis bensin. Tapi sebagai seorang yang pantang menyerah, sehabis memiring2kan motor kemudian stater motor saya tekan lagi hingga menghasilkan raungan motor yang tersenggal-senggal. "Ok, mau maju nih... segera ke pom bensin..", ujarku dalam hati.

Namun, apatah daya baru sampai di B1 motor sudah mati lagi. Segenap daya upaya saya lakukan lagi, namun tiadalah hasil yang berarti. Hingga akhirnya seorang petugas parkir menghampiri.

"Kenapa kang?", tanyanya langsung setelah tersenyum

"Abis bensin kang.. saateun pisan... didorong, tapi masih aya 2 lantai lg nya?"

"Mau saya anter beli atuh kang? pake motor saya?"

saya diam, bertanya dalam hati namun tak berucap.

"Ga apa-apa?"

"Ga apa-apa... motor saya dibawah kang..", sambil berlalu dan saya terkaget-kaget olehnya..

Sampai di B3, saya masuk lagi diparkiran. Terlihat si akang tadi sedang mempersiapkan motornya.

"Mangga, ini kuncinya.."

Saya masih bingung..

"Akang percaya sama saya?"

"Sok aja.. santailah saya mah..."

Saya masih ga percaya ini orang ngasih pinjem motornya sama yang baru dia kenal.

Biar dia tenang juga minjemin motornya sama saya, saya kasih kunci dan stnk motor saya. Dan sambil ngasih saya masih ga percaya ada orang yang percaya ngasih motornya sama orang yang baru dikenalnya.

Pas keluar, petugas jaga pintu bertanya pada saya?

"Kakaknya Armand?"

"Oh, bukan... baru kenal barusan juga"

Lelaki itupun bingung dan seolah tak percaya mempersilahkan saya beranjak dari sana.

Bergegas menuju Jalan Naripan akhirnya saya menemukan pom bensin, setelah sebelumnya membeli kemudian menyiram pohon oleh air dari botol air mineral yang baru saya beli demi mendapatkan botol bagi sang bensin.

Sepulangnya, lelaki yang akhirnya saya ketahui bernama Armand itu menghampiri saya yang akhirnya berhasil mendapatkan sebotol bensin dan mengisikannya pada motor saya.

"Hatur nuhun Kang Arman..", seraya memberkan kunci, STNK, dan selembar uang utnuk mengganti bensin motornya yang lupa buat saya isi bensin

"Naon ieu? teu kedah atuh kang..", sambil mengembalikan lagi lembaran uang yg saya berikan

"Ieu mah kangge ngagentosan bensin motorna kang..", saya masukan uang itu pada saku celanyanya..

"Eh, nuhun atuh nya..."

"Sami-sami kang, saya nu kedahna nuhun ka akang", sambil berpikir dan tetap tidak percaya da orang yang percaya ngasih motor dan stnknya pula sama orang yang baru dikenalnya.

Kemudian saya menjadi terharu. Dan terus bergema dikepala saya.

"Laki-laki itu bernama Armand", kata gema dikepala saya

Laki-laki itu bernama Armand.

Laki-laki itu bernama Armand.


Related Posts with Thumbnails