menjadi mustika
kamulah yang pertama menunjukkan mustika itu padaku. aku ingat benar malam itu. diatas sofa putih yang akan aku rindukan. meski lentera padam malam itu, tapi aku bisa mencium harumnya dengan yakin. dan malam itu kamu memberikannya padaku. mustika itu telah kau simpan dalam-dalam. kau rawat, kau mandikan, dan kau simpan dalam lemari kaca agar terhindar dari debu. padahal aku yakin bukan debu yang kau hindari, tapi tangan-tangan jahil yang menginginkannya.
malam ini tiba-tiba aku ingin menjadi mustika itu.