welcome itu selamat datang
di blog anggawedhaswhara
untuk mengunjungi websitenya,
silahkan scan QR-Code berikut

whatyourart

enter itu masuk

Monday, July 27, 2009

tentang kalung mutiara imitasi itu

kamu sudah ceritakan tetang kalung mutiara imitasi itu... dan sekaranglah mungkin saatnya kmu peroleh kalung mutiara aslimu... percayalah... sebab Tuhan tidak pernah bermain dadu...

Monday, July 20, 2009

kidung 3.1

dara yang baik... tidurlah... sebab esok kau harus bangun pagi menemui mataharimu... nanti kalo sempat dan kamu tak terlalu lelah... temui aku di bukit bunga dibalik bula...

tabik,
celeng

DINDA DIMANA - Katon Bagaskara



kala senja, aku mereka-reka rencana...

Efek Samping

Kalau di tilik-tilik, pada kisaran tahun 1999-2003/2004 kondisi keimanan saya lumayan canggih. Saat itu merasa siap mati. Sy tidak khawatir, karena sy menganggap Allah benar-benar dekat, entah sebagai Sahabat untuk berbagi, atau sebagai Tuhan.

Dan diatas tahun itu, yang ada hanyalah radikalisme pemuda, radikalisme ideologi, keinginan untuk eksis dan berkoar-koar, berkobar. Sy masih ‘malu’ untuk mengakui bahwa di dalam diri sy terdapat keinginan untuk ‘terlihat’ become a famous idol of resistance, sementara hati kecil ini sy borgol, sy sudutkan.

“Manusia memang membutuhkan pengakuan,” ucap seseorang yang nafasnya bau Gudang Garam.

Perkataan kawan saya itu memang manis, terasa renyah, kelihatan bijak. Tapi renyah, manis, bijak dari sudut pandang apa? Jika tak menyebabkan datangnya rahmat dan pahala, untuk apa?

Kita mungkin pernah mendengar, bahwa ujian pertama orang-orang besar bukanlah diosol-osol, diadu-adu, tetapi disanjung-sanjung sampai tinggi sampai tak bisa bernafas lagi, karena jiwa ini terbang jauh menuju atmosfer. Karena jiwa ini melayang tinggi membuat sesak.

Tak baik, tak boleh. Sy bukan orang besar. Sy hanya orang kecil yang berusaha untuk membakar keinginan akan semerbaknya sebuah nama. Karenanya, kini, sy berusaha tak peduli dengan ‘eksibionisme’ secular mengenai manusia harus eksis secara total.

Dalam konsep sy yang sekarang: eksis itu tidak berharga apabila pencapaiannya diawali, dilalui oleh keinginan untuk menjadi eksis. Eksis itu harus muncul alamiah. Harus muncul dari valensi. Karena valensi (menjadi terkenal karena usaha, bakat, karena kecedasan, skill) itu merupakan efek samping. Bukan tujuan. Tapi efek samping.

Diposkan oleh Divan Semesta Jumat, 2009 Juni 26 di http://divansemesta.blogspot.com/2009/06/efek-samping.html

notes: ini adalah catatan yang saya curi dari blognya Divan Semesta, maklum sedang buntu menulis... tapi kurang lebih seperti inilah yg ada dikepala saya akhir-akhir ini... terimakasih Divan sudah mengingatkan... semoga Allah dan para Syuhada senantiasa bersama kita...

Kidung 3.0

dara yang baik. kamu tahu bener apa yg aku pilih. namun bila itu gagal bukan berarti kita tidak pernah berusaha sampai titik darah penghabisan... dukaku, adalah dukamu yang tertusuk ilalang...

tabik,
anak babi

Monday, July 13, 2009

kidung 2.4

Boleh jadi kamu membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagimu,dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (QS.Al-Baqarah:216)

Friday, July 10, 2009

kidung 2.3

kamu bilang bahwa tak ada yg harus disesali...
doakan bahwa masih ada esok pagi untuk kita dara...

Thursday, July 09, 2009

aku pulang

:dara

akhirnya siang itu aku memutuskan untuk pulang...
sebab disanalah Tuhan meletakkan surgaku...
tepat dikaki bundaku..

siang itu, aku pasrahkan jiwa meski terluka..
sebab dikakinyalah tempat pertemuan kita selanjutnya...


celeng

Tuesday, July 07, 2009

untitled no 183

diam-diam mataku bocor persis seperti matamu pagi tadi...

Wednesday, July 01, 2009

Kidung 2.2



saat FAJAR ABADI menyanyikan lagu ini di Jatiwangi Art Festival 2008, aku mengingatmu.. tapi tak kuasa menjumpaimu...

Related Posts with Thumbnails