welcome itu selamat datang
di blog anggawedhaswhara
untuk mengunjungi websitenya,
silahkan scan QR-Code berikut

whatyourart

enter itu masuk

Thursday, September 28, 2006

manifesto 2 malam


1/
ah realitamu semu sayang. seperti sentimentilmu yang modis itu. menghujat wanita-wanita berkebaya model encim-encim di bawah tiang bendera sebesar pohon kelapa. sementara lihatlah adik-adikmu. wanita-wanita abg yang berkeliaran di mall-mall sekitaran ibukota. tanpa ragu menyombongkan anting-anting yang mereka pasang di pusar bahkan di kedua puting mereka yang ditonjolkan dibalik kemben berwarna kitam pekat. seperti warna pakaian seragammu.
15:31


2/
eh, masih ingat suara hujan dikamar kostmu sore itu sebelum pukul lima? harusnya kau ingat benar. sebab setiap rintiknya pun masih aku rasakan memukul langit-langit kamarmu yang bocor namun ajaibnya tak meninggalkan cucuran pada lantai kamarmu. sebaiknya kau sudah ingat sekarang. sebab aku akan mengirimkan gambar pelangi yang kita lihat melalui jendela kamar disudut kamar mandimu. kamu cantik sore itu.
15:37


3/
tiba-tiba aku teringat senja di tidar. saat wajahmu hadir dalam frame-frame kamera digitalku. sebab setelah gerimis itu ada pelangi yang menyegarkan lelahku. senja itu di tidar. ah, kamu redakan lelahku.
16:15

4/
malam ini menggeliat seperti air mata yang luruh dari mata birumu. eh, tapi rupanya senyummu manis juga? sudahlah, lupakan luluhan air serupa tangis itu dari harimu. sebab malam ini akan menyenangkanmu tanpa kasihan.
16:47

5/
kamu itu gokil ya!
pergi membunuh!
go, pergi... kill, bunuh...
gokil, pergi kau pembunuh!
16:56

6/
sok tah mangga... sing enggal modar!
kumargi anjeun geus ngareken goreng ka kaula...
emprak baraya!
17:02

7/
lah, sudah kukirimkan gambar pelangi waktu itu bukan? masa kau tak ingat? ayolah, coba untuk mengingatnya. sebab untuk menggambarnya lagi sungguh sebuah kesulitan berarti bagiku. sehingga janganlah pernah kau melupakannya. agar aku senang, mamah senang. tentunya kaupun juga bukan?
19:00 wib

8/
nah, sekarang aku yakin benar jika kau tak terlalu suka padaku. sebab sejak hari itu kau selalu mengantarkan jelaga sepanjang hariku. anjing benar kau.
sudahlah, tak perlu aku merajuk lagi.
19:18 wib

9/
esok akan kukirim seikat pelangi untukmu sayang. untuk menemani perjalananmu menuju toko buku yang sedang kita bangun. agar ceria perjalanmu. agar cerah langkahmu.
19:25 wib

10/
aku berputar seperti kepingan silver yang kau simpan di dalam cd room 24x. pusing benar rasanya, sebab alkohol pun sudah aku tinggalkan jauh hari sebelum kau meracunku dengan sonder party mu. ah, kamu.
19: 31 wib

11/
apalagi yang ingin kau kirimkan kedalam bis suratku, cantik. tak bosankah kau membuatku terus merasa bersalah dengan terus menghindariku. bukan itu saja cantik. kamarku sudah terlalu penuh dengan kardus-kardus mi instan yang berisikan kiriman-kirimanmu.
19:33 wib

12/
sekarang apalagi cantik. belum juga lelah kau mengirimiku gambar hujan itu? tidaklah kau sedikit berempati. bayangkan. ratusan ember berisikan gambar hujan seukuran kartupos memenuhi kamarmu. sekarang, itulah yang terjadi dengan kamarku. bahkan aku sudah kehabisan ember untuk menyimpan kirimanmu hari ini yang masih tersimpan dalam bis suratku yang seakan bergemericik kencang meminta dibuka.
19:58 wib

13/
diam, bis surat jalang! bosan benar aku mendengar detakmu yang menyebalkan itu. belum lagi bunyi hujan dari ribuan kartupos gila ini. sekarang seluruhnya mengeluarkan bunyi petir yang bersahutan. hujannya semakin lebat.
20:04 wib

14/
gila, kapan hujan itu berhenti?! lelah benar aku mendengarnya. gemericiknya tiada henti bersahutan antar setiap ember. bahkan antar kartupos didalam satu ember. terkadang membuat harmoni memang. tapi malam ini bunyinya cukup menyebalkan.
20:10 wib

15/
kenapa kau belum juga mengisi biru dalam resah hari ini? karena waktu sudah mendesak sayang. ayolah, jangan biarkan dinginku menunggu dahaga pesonamu mengisi bensin di pangkuan unta betina.
20:24 wib

16/
sialan! produktif benar kau hari ini. bahkan hujatan berubah menjadi syair bagimu. suit suiw... mirip di film-film saja.. edan euy...
20:29 wib

17/
danau itu berwarna merah pekat tadi malam. seperti dalam film horor saja aku, menutup mata dengan sepuluh jari yang tiba-tiba mengeluarkan darah segar. judulnya begini. pemuda penakut duduk didanau diganggu setan tangan mengeluarkan darah.
20:31 wib

18/
walau semalam gairah memuncak tak karuan. senyummu membuat luka, sayang. sebab pesona jiwa menggairahkan semesta memuncak. pun.
15:22 wib

19/
waktu itu malam gelap seperti buah manggis dari pohon yang ditanam pak lurah di tanah wakaf haji sanusi. seorang laki-laki separuh baya dengan ringkih masuk kedalam gubuk berukuran 3 x 4 meter di dekat dermaga tua itu. tak ada suara apa-apa saat ia masuk dengan tertatih itu. yang ada hanya lambaian tangan penuh kecemasan mengiringi lantunan keroncong kemayoran yang keluar dari cerobong asap yang dibuatnya dipojokan gubuk kecil itu.
16:41 wib

20/
nak, biarkan saja papamu pulang kerumah istri mudanya. sebab rajukanmu sudah tak lagi berguna. dan warna langit masih kuning muda. juga kain batik itu, belum juga mengeluarkan bau amis darah.
16:43 wib

21/
senyum dong yang... biar manis rona wajahmu. supaya cantik terasa jiwa penuh aura. tuh kan, enak dilihatnya... biar sekarang ku tusukkan bambu runcing itu melalui kerongkonganmu hingga keluar darah berwarna merah segar dari hidungmu dan tangis air mata dari mata bundarmu. sabar ya, sayang...
17:28 wib

22/
kamu belum tahu kan kalau pesona jiwamu menggelinjang tak karuan. seperti jelaga yang kau coreng didepan wajahmu. dakocan pun lebih tampan malam itu.
ayolah... jangan malu berkelakar sayang...
17:31 wib

23/
seperti semar kau tiada lagi samar. sebagai bunga dari istana mutiara embun harusnya kau membiarkan wajahmu saja tumbuh didalam pesona masing-masing kita. biar samar tak lagi seperti semar.
17:56 wib

24/
cantik, belum juga bosan mengantar hujan pada senjaku? sudahlah. aku saja bosan menerimanya. belum lagi yang masih gemericik dalam bis surat abu-abu itu. harusnya aku murka barangkali. tapi sudahlah. awan kelabu tak selamanya hujan. sedang mentari pasti akan menengok siangku. dan kuyakin esok ia akan sampai pada senja.
18:01 wib

0 comments:

Related Posts with Thumbnails